Q

Bahan kimia tambahan apa yang digunakan untuk memoles?

2024-07-15 15:30

Dalam manufaktur modern, proses pemolesan banyak digunakan dalam perawatan permukaan logam, kaca, keramik, dan material lainnya. Melalui penggunaanbahan tambahan kimia, kilap dan kehalusan permukaan produk dapat ditingkatkan secara signifikan.


Pemolesan tidak hanya untuk estetika, tetapi juga meningkatkan ketahanan terhadap korosi dan masa pakai material. Jadi, bahan kimia tambahan apa yang harus dipilih selama proses pemolesan? Artikel ini akan menyelidiki masalah ini dan menganalisis karakteristik dan fungsi berbagai bahan kimia tambahan.

chemical additives

Bagaimana proses pemolesannya?

Poles adalah suatu proses yang menggunakan cara mekanis dan kimia untuk membuat permukaan suatu material menjadi halus dan rata. Dalam proses pemolesan, bahan kimia tambahan memainkan peran penting. Aditif ini mempercepat proses penghilangan permukaan material, mengurangi gesekan mekanis, dan pada akhirnya mencapai hasil akhir permukaan yang diinginkan.


Apa saja jenis bahan tambahan pemoles kimia?

Ada banyak jenis bahan tambahan pemoles kimia, masing-masing memiliki keunggulan dan cakupan penerapannya yang unik. Bahan tambahan kimia pemoles yang umum termasuk amonium nitrat, asam oksalat, natrium hidroksida, aluminium kalium sulfat, dan asam nitrat. Berikut ini adalah fungsi dari bahan tambahan kimia pemoles tersebut:


1. Amonium Nitrat:

Amonium nitrat merupakan bahan aditif pemoles yang umum digunakan, terutama digunakan untuk pemolesan logam, terutama logam lunak seperti aluminium dan tembaga. Amonium nitrat dapat secara efektif menghilangkan lapisan oksida dan partikel permukaan selama proses pemolesan, sehingga membentuk permukaan yang halus. Selain itu, amonium nitrat memiliki toksisitas rendah dan stabilitas tinggi sehingga cocok untuk berbagai aplikasi industri.


2. Asam Oksalat:

Asam oksalat adalah asam organik yang banyak digunakan dalam pemolesan logam dan batu. Asam oksalat dapat bereaksi dengan oksida pada permukaan logam membentuk oksalat yang larut, sehingga menghilangkan lapisan oksida dan kotoran pada permukaan. Kilap permukaan setelah pemolesan asam oksalat tinggi dan cocok untuk pemrosesan bahan dekoratif kelas atas.


3. Natrium Hidroksida:

 Natrium hidroksida adalah bahan kimia basa kuat yang biasa digunakan untuk membersihkan dan memoles permukaan logam. Natrium hidroksida dapat melarutkan oksida dan minyak pada permukaan logam sehingga menjadikan permukaan halus dan bersih. Meskipun natrium hidroksida sangat korosif, efek pemolesan dapat dicapai secara efektif dengan mengontrol konsentrasi dan waktu penggunaan.


4. Aluminium Kalium Sulfat:

Kalium aluminium sulfat, umumnya dikenal sebagai tawas, adalah abahan tambahan kimiabiasa digunakan dalam pemolesan kaca dan keramik. Kalium aluminium sulfat dapat menghasilkan partikel abrasif halus selama proses pemolesan, membantu menghilangkan partikel permukaan dan meningkatkan hasil akhir permukaan. Tawas juga memiliki efek penghambatan korosi tertentu dan dapat melindungi material dari korosi berlebihan selama proses pemolesan.


5. Asam Nitrat:

Asam nitrat adalah bahan kimia asam kuat yang biasa digunakan untuk memoles logam keras seperti baja tahan karat. Asam nitrat dapat dengan cepat melarutkan lapisan oksida dan kotoran pada permukaan logam sehingga membentuk permukaan yang mengkilat. Namun, sifat asam nitrat yang sangat korosif dan beracun memerlukan tindakan penanganan keamanan yang ketat.

What is the polishing process

Bagaimana cara kerja bahan tambahan kimia?

Bahan tambahan kimia pemoles menggabungkan reaksi kimia dan efek mekanis untuk menghilangkan partikel dan lapisan oksida pada permukaan material, sehingga mencapai efek pemolesan. Prinsip kerja spesifiknya adalah sebagai berikut:


1. Pembubaran kimia:

Bahan tambahan kimia bereaksi dengan oksida dan kotoran pada permukaan bahan menghasilkan senyawa yang larut atau mudah dihilangkan. Misalnya, asam oksalat bereaksi dengan oksida logam membentuk oksalat yang larut, sehingga menghilangkan lapisan oksida di permukaan.


2. Penggilingan mekanis:

Yakinbahan tambahan kimiadapat menghasilkan partikel abrasif halus dalam larutan. Partikel abrasif ini dapat melakukan penggilingan mikro pada permukaan material di bawah aksi kekuatan mekanis, menghilangkan partikel dan bagian yang tidak rata. Kalium aluminium sulfat biasanya digunakan untuk tujuan ini dalam pemolesan kaca dan keramik.


3. Perlindungan korosi:

Beberapa bahan kimia tambahan memiliki efek penghambatan korosi selama proses pemolesan dan dapat membentuk lapisan pelindung pada permukaan material untuk mencegah korosi yang berlebihan. Misalnya, tawas tidak hanya menghasilkan partikel abrasif pada pemolesan kaca dan keramik, tetapi juga membentuk lapisan pelindung penghambat korosi pada permukaan.

types of chemical polishing additives

Masalah perlindungan lingkungan dan keselamatan

Saat menggunakan bahan kimia tambahan untuk pemolesan, masalah lingkungan dan keselamatan tidak dapat diabaikan. Banyak bahan tambahan pemoles tradisional, seperti asam nitrat dan natrium hidroksida, sangat korosif dan beracun, sehingga memerlukan pengoperasian keselamatan yang ketat dan pembuangan limbah. Ketika peraturan lingkungan menjadi semakin ketat, perusahaan perlu mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.


Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa perusahaan dan lembaga penelitian ilmiah telah berkomitmen untuk mengembangkan bahan tambahan pemoles yang lebih ramah lingkungan dan lebih aman. Misalnya, beberapa asam organik yang dapat terbiodegradasi dan bahan tambahan garam anorganik dengan toksisitas rendah secara bertahap digunakan dalam produksi industri, yang tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pemolesan, tetapi juga mengurangi risiko lingkungan dan keselamatan.


Kesimpulan,bahan kimia tambahan mana yang akan digunakan untuk pemolesan perlu dipilih berdasarkan persyaratan bahan dan proses tertentu. Aditif pemoles umum seperti amonium nitrat, asam oksalat, natrium hidroksida, kalium aluminium sulfat, dan asam nitrat masing-masing memiliki keunggulan dan cakupan penerapan yang unik.


Melalui seleksi ilmiah dan penerapan rasional bahan aditif ini, perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk dan efisiensi produksi secara signifikan.

Berita terkait

Baca lebih banyak >
Dapatkan harga terbaru? Kami akan merespons sesegera mungkin (dalam 12 jam)
  • Required and valid email address
  • This field is required
  • This field is required
  • This field is required
  • This field is required